Berita

Bos Jeep temukan potensi besar pada SUV hybrid pertamanya

×

Bos Jeep temukan potensi besar pada SUV hybrid pertamanya

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Jeep mungkin dikenal sebagai merek off-road yang tangguh namun kini mereka mulai mengadopsi elektrifikasi untuk model-model masa depannya, demikian dilansir dari Carscoops, Minggu.

Para penggemar jenama otomotif itu menyambut Grand Cherokee 4xe dan Wrangler 4xe dan menjadikannya sebagai salah satu SUV plug-in hybrid (PHEV) terlaris di Amerika. Kesuksesan ini berarti lebih banyak model ramah lingkungan akan datang, seperti yang dikonfirmasi oleh mantan CEO Jeep, Antonio Filosa, tentang Gladiator 4xe tahun lalu.

Perusahaan juga baru-baru ini memperlihatkan Grand Wagoneer 2026 dengan port pengisian daya, yang menunjukkan bahwa mobil ini dilengkapi dengan sistem powertrain yang diperpanjang jangkauannya.

Baca juga: Jeep uji teknologi kendara otonom untuk penggunaan off-road

Bab baru untuk Cherokee

Namun, Jeep mengharapkan kesuksesan yang lebih besar dengan Cherokee 2026. Ini adalah hybrid tradisional pertama mereka di Amerika dan dilengkapi dengan mesin turbocharged 1.6 liter empat silinder, dua motor listrik, transmisi variabel kontinu yang dikontrol secara elektronik, dan baterai lithium-ion 1.08 kWh.

Hal ini memberikan crossover tersebut output gabungan sebesar 210 hp (157 kW / 213 PS) dan torsi 230 lb-ft (312 Nm).

Meskipun angka tersebut tertinggal dari beberapa pesaing utama, Cherokee diperkirakan akan mencapai 42 mpg di kota, 33 mpg di jalan tol, dan 37 mpg secara gabungan.

Efisiensi bertemu kemampuan

Angka-angka tersebut sangat impresif untuk SUV empat roda penggerak, terutama yang ukurannya lebih besar dari banyak pesaing.

CEO Jeep, Bob Broderdorf, sangat optimis saat menggambarkan sistem powertrain sebagai “jantung dan jiwa” kendaraan dan mencatat bahwa beralih ke hybrid membuka peluang baru.

Secara khusus, diharapkan model ini akan menarik pelanggan baru yang sebelumnya mungkin tidak mempertimbangkan Jeep.

Pihak berwenang juga yakin bahwa sistem powertrain hybrid akan menarik perhatian, dan sulit untuk membantahnya, terutama ketika berbicara tentang crossover yang memiliki efisiensi bahan bakar 37 mpg secara gabungan.

Siap untuk kembali

Meskipun nama Cherokee sudah tidak diproduksi untuk sementara waktu, Jeep tidak khawatir bahwa ketidakhadirannya akan mempengaruhi peluncuran.

Sebaliknya, mereka mengharapkan model yang dirancang ulang ini menjadi “pesaing langsung.” Sistem powertrain hybrid juga diharapkan dapat membuat crossover ini menonjol, terutama dibandingkan dengan pesaing non-hybrid seperti Chevrolet Equinox dan GMC Terrain di Amerika.

Baca juga: Melihat kedekatan Jeep dengan film Jurasic World

Baca juga: Ini alasan kenapa harga Jeep Wrangler Rubicon tembus Rp2,38 miliar

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *